Selasa, 27 Maret 2012

Cara Penanganan Racun Tomcat



Tomcat (Paederus fuscipes) menjadi spesies serangga paling menakutkan untuk warga Surabaya dan Yogyakarta sepanjang akhir Maret 2012. Serangga yang biasa hidup di wilayah mangrove ini 'menginvasi' pemukiman manusia hingga menimbulkan korban.
Bahaya tomcat terletak pada racun paederin yang terletak pada cairan tubuhnya. Bila terkena kulit manusia, akan menimbulkan efek seperti mengalami luka bakar dan gatal. Jika memang Anda terkena cairan ini, pakar serangga dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Sutrisno, mengatakan,
 "Jika kena serangga ini, maka kita harus cuci dengan air sabun agar menetralisir racun."

Pengobatan tambahan bisa dilakukan. Pilihannya adalah dengan memakai salep Hydrocortisone satu persen, salep Betametasone, antibiotik Neomycin Sulfat tiga kali sehari, atau dengan salep Acyclovir lima persen. "Yang lebih berbahaya adalah jika sampai terjadi infeksi sekunder. Jadi jangan sampai terjadi luka karena kuman akan masuk," ungkap Hari.
Karena hal tersebut, Hari mengimbau pada korban untuk tidak menggaruk bagian yang memerah walaupun terasa gatal. Selain itu disampaikan pula cara mencegah gigitam tomcat. Yakni dengan menutup semua jendela dan pintu sebelum menyalakan lampu. Sebab, serangga ini tertarik dengan pendaran cahaya lampu.
Ditambahkan Hari, jika serangan ini paling lama akan bertahan satu bulan. Saat ini saja terdapat banyak tomcat, namun dalam waktu beberapa lama, serangga yang menjadi makanan tomcat akan menjadi dewasa sehingga tak bisa lagi dimakan. Saat itu, populasi tomcat akan mulai menurun. Hari juga menegaskan bahwa tomcat tidak perlu dibasmi.
(Sumber: Kompas)

Tidak ada komentar: