Kamu terus berlari, dan terus berlari seakan-akan tidak pernah mempedulikan diri ini. Setiap malam aku selalu berpikir, “Mengapa kamu sangat enggan untuk menengokku bahkan hanya sejenak pun kamu seakan-akan tak ingin ?” Pandang aku ! Lihat aku ! Pedulikan aku ! Tengok hati ini ! aku seperti ini menggoyangkan badanmu, dan berkata padamu. Tapi ? Kamu tak pernah memberi aku waktu, walaupun hanya sedetik.
Kamu selalu pergi, mencari dan terus mencari cintamu yang semu. Tak pernahkah kamu berpikir bahwa ada seseorang yang mencintaimu dengan tulus ? Apakah kamu tak dapat melihat ? Aku ingin berhenti memandangmu, namun mataku berkata lain. Ia selalu ingin memandangmu, melihatmu dan menatap gerak-gerikmu. Melihat matamu selalu menghanyutkan aku kedalam lembah yang terdalam dan tak mengizinkan aku untuk kembali ke atas lembah itu.
Pergi ! Pergi ! Apakah kamu tidak lelah untuk membuatku selalu memandangmu ? Sedangkan kamu tak pernah memandangku walaupun hanya sedetik dihidup ini ! Pandanganku selalu terhenti dikamu, tak pernah berubah sejak beberapa waktu lalu hingga sampai titik dimana kamu pergi.
Amnesia, ya amnesia ! Jika aku boleh mengalami itu, aku sungguh ingin . Agar aku dapat melupakanmu, melupakan bagaimana cara aku memandangmu dan bagaimana cara aku mencintaimu dari jauh, tulus hati ini. Mungkin inilah jalan takdirku, memandang seseorang yang tak pernah memandangku. Aku akan terus mengagumimu walau kamu tak pernah tau itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar