Apa sih Friendzone???
Pasti banyak yang bertanya seperti itu....
Ada banyak zona waktu. Ada zona waktu Indonesia bagian barat, tengah, juga timur. Tapi kenapa cowok suka di-friendzone? Ada banyak zona di sepakbola. Ada zona belakang, tengah, dan zona depan. Tapi kenapa cowok suka di-friendzone?
Ada banyak zona waktu. Ada zona waktu Indonesia bagian barat, tengah, juga timur. Tapi kenapa cowok suka di-friendzone? Ada banyak zona di sepakbola. Ada zona belakang, tengah, dan zona depan. Tapi kenapa cowok suka di-friendzone?
Pertanyaan-pertanyaan itu wajar saja muncul di benak cowok. Dari sekian banyak zona, kenapa harus zona teman? Kenapa? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita selidiki dulu pihak yang melakukan frindzone, yakni cewek.
Cewek adalah manusia yang lebih membutuhkan teman dibandingkan cowok. Kita tahu, cewek itu lemah, cewek itu rapuh, maka wajar kalau cewek butuh banyak teman. Nah, selain butuh teman, cewek juga orangnya baik. Butuh teman yang digabungkan dengan kebaikan sama dengan ke-geer-an pada diri cowok.
Maksudnya gini, cewek itu butuh teman dan cewek itu baik.
Maka, ketika ada cowok ngedeketin cewek, cowok itu geer. Si cowok geer karena si cewek seolah bergantung pada si cowok, dan kebaikan cewek itu membuat cowok merasa dispesialkan. Daaaaaaan, JENG JENG JENG, dari sinilah kesakitan di-friendzone itu berasal. Berasal dari kegeeran cowok, setelah ke-GeEran yang kronis dan merasuk ke tulang, eh ternyata si cewek cuman nganggep kita sebagai teman, gak lebih....
Selain karena kegeeran cowok yang berakhir di friendzone, penyebab cowok sering di-friendzone itu adalah:
Mungkin Cowok Terlalu Sering Ada, Makanya Nggak Ngangenin.
Dalam diri manusia itu ada semacam rasa bosan yang sudah dibawa dari lahir. Biasanya, kalau kita udah terlalu sering barengan sama suatu hal, maka lama-kelamaan kita akan boring. Yah misalnya aja kamu sama pacar kamu yang udah bertahun-tahun pacaran. Ngaku deh, pasti rasa bosen itu ada, kan?
Nah itulah mungkin penyebab kamu di-friendzone. Jangan-jangan kamu itu terlalu sering ada buat si cewek dan jadinya bikin dia bosen. Kebosenan ini juga yang mungkin aja bikin kamu enggak dikangenin. Coba deh pikir, biasanya kamu kangen sama seseorang pas orang itu lagi nggak ada kan? Nah itu.
Jalan keluar dari hal ini adalah, nggak ada. Kamu akan serba salah menghadapi kasus kayak gini. Kalau kamu terlalu sering ada buat si cewek, kamu di-friendzone. Kalau kamu juga jarang ada, nanti si cewek pindah ke cowok lain yang lebih sering ada buat dia, akibatnya kamu bakal tetep di-friendzone.
Sebagai Cowok, Mungkin Kamu Kurang Cuek
Selain rasa bosen yang dibawa sejak lahir, ada rasa dalam diri manusia yang juga dibawa dari alam sebelum lahir. Yaitu rasa risih. Coba bayangkan sekarang di sebelah kamu ada seseorang yang terus bertanya, sampai jumlah rambut kamu ditambah jumlah rambut ketiak kamu pun ditanya. Pasti risih, kan?
Dan mungkin, kenapa kamu di-friendzone juga karena kamu itu bikin risih si cewek. Mungkin kamu itu terlalu banyak nanya sama si cewek, atau kamu terlalu sering jawab setiap pertanyaan si cewek. Sampai-sampai belum ditanyapun udah jawab duluan.
Karena itulah kesalahan kamu.
Kamu, sebagai cowok, kurang cuek. Kamu tahu dong tipe-tipe cewek jaman sekarang. Tipe cowok yang ngomongnya nge-bass, pelan, dan bales omongannya dikit-dikit itu lagi digandrungi sekarang. Nah, jadilah seperti itu.
Kalau ditanya sama cewek dengan ribuan pertanyaan, kamu jawab aja “oh”. Atau kalau kamu dimintain apa-apa, jangan langsung nurut. Buat si cewek memohon-mohon sama kamu. Dengan begitu, kamu sukses menjadi cowok cuek. Bikin dia penasaran.
Tapi sayangnya, sifat cewek itu sulit ditebak.
Lebih sulit ditebak dari soal SNMPTN. Sulitnya adalah, kalau kamu terlalu cuek, nanti si cewek bakal ngira kalau kamu nggak tertarik sama dia. Si cewek juga bisa saja mengira kalau kamu jijik sama dia. Maka, daripada si cewek jadiin kamu pacar, si cewek pun memilih kamu untuk di-friendzone saja.
Jadi, sekarang kamu lagi di zona apa sama dia? Ada yang punya pengalaman di-frendzone?
KASIAAAAAAN DEH LO...
KASIAAAAAAN DEH LO...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar